Banjarmasin, wartaberitaindonesia.com – Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan tren positif di awal 2025. Pemerintah daerah berhasil menjaga stabilitas inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat melalui beragam langkah strategis seperti pengendalian harga, pasar murah, penguatan sektor unggulan, serta dukungan bagi petani.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Kalsel pada Triwulan I 2025 mencapai 4,81 persen (year-on-year). Sementara proyeksi sepanjang 2025 diperkirakan tumbuh di kisaran 4,5 hingga 5,3 persen. Dari sisi perdagangan, Kalsel masih mencatat surplus ekspor, menandakan daya tahan ekonomi daerah di tengah tekanan global.
Salah satu indikator penting keberhasilan ekonomi daerah adalah inflasi yang terkendali. Berdasarkan data BPS dan Diskominfomc Kalsel, inflasi year-on-year (y-o-y) pada Maret 2025 sebesar 1,20 persen, Mei 2025 naik tipis menjadi 1,25 persen, dan hingga Juni 2025 stabil di 1,25 persen, di bawah rata-rata nasional sebesar 1,60 persen.
“Rendahnya inflasi menjadi bukti kerja nyata pemerintah daerah. Pasar murah yang rutin digelar sangat membantu masyarakat menjaga daya beli di tengah kenaikan harga pangan,” ujar Adrizal, Anggota Komisi II DPRD Kalsel dari Fraksi PAN, Jumat (24/10/2025).
Selain menjaga harga kebutuhan pokok, pemerintah juga fokus meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan nilai tukar petani (NTP).
Data BPS menunjukkan, NTP Kalsel Januari 2025 sebesar 119,19, naik menjadi 121,36 pada Februari, dan meski sempat turun ke 114,43 pada Mei, secara tahunan kesejahteraan petani masih meningkat.
“Fluktuasi NTP itu wajar karena faktor musim dan harga komoditas. Namun secara umum pendapatan petani kita membaik. Pemerintah perlu menjaga stabilitas harga hasil pertanian agar kesejahteraan petani tetap terjaga,” tambah Adrizal.
Menurutnya, penguatan sektor unggulan seperti batubara, karet, dan hasil pertanian, serta dorongan pada diversifikasi ekonomi menjadi langkah penting agar Kalsel tidak bergantung pada satu sektor.
“Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat harus terus dijaga. DPRD mendukung kebijakan yang pro-rakyat seperti subsidi pupuk tepat sasaran dan akses modal bagi UMKM,” tegasnya.
Meski begitu, Adrizal mengingatkan agar pemerintah daerah tetap waspada terhadap tantangan eksternal seperti fluktuasi harga pangan dan energi global. Ia menilai, program pasar murah dan ketahanan pangan daerah perlu diperkuat agar daya beli masyarakat tetap stabil.
Secara keseluruhan, perekonomian Kalsel di awal 2025 menunjukkan ketahanan yang baik. Dengan pertumbuhan ekonomi 4,81 persen dan inflasi hanya 1,25 persen, langkah pemerintah daerah terbukti efektif memperkuat ekonomi rakyat dan menjaga kesejahteraan masyarakat.






