Pentingnya Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

Sosialisasi pentingnya vaksinasi Covid-19 kepada peserta didik khususnya tingkat SD dan MI.(ist)(wartaberitaindonesia.com)

Paringin, wartaberitaindonesia.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Balangan melalui Tim Satgas Covid-19 setempat menggelar sosialisasi pentingnya vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

Kali ini, Disdikbud Balangan mengumpulkan para kepala sekolah, khususnya tingkat SD dan MI se-Kabupaten Balangan di Aula Inspektorat Balangan, Rabu (2/2/2022) untuk bisa memberi dukungan terhadap program vaksinasi usia anak sekolah.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Satgas Covid-19 Balangan H. Rahmi menyampaikan harapannya kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Balangan bisa berjalan 100%.

Dia menjelaskan anak usia 6-11 tahun sangat rawan terhadap virus, untuk itulah dia menekankan pentingnya vaksinasi untuk pencegahan penyebaran Covid-19 klaster sekolah.

“Vaksinasi hari ini sudah mencapai hampir 70% untuk anak, semoga kita bisa tingkatkan lagi sehingga apa yang di minta oleh bapak presiden di akhir Maret itu sudah mencapai 100%,” harapnya.

Kemudian Kapolres Balangan AKBP Zaenal Arifin mejelaskan, sesuai dengan pedoman dan aturan yang ada, sosialisasi adalah salah satu bentuk perhatian kepada anak-anak usia 6-11 tahun.

Hasil dari koordinasi dengan DPRD Kabupaten Balangan disepakati untuk melaksanakan suatu formulasi bagaimana menyampaikan, serta mengkomunikasikan kepada orang tua wali murid yang masih enggan anaknya untuk divaksin.

“Tujuan dari sosialisasi ini guna terselenggaranya PTM 100% di Kabupaten Balangan, ini tentu menjadi hambatan apabila yang paling rawan adalah munculnya klaster sekolah, maka dari itu hendaknya orang tua murid memperbolehkan anak-anaknya untuk ikut serta divaksin,” imbaunya.

Sementara Kepala SDN Inan Paringin Selatan, M. Said mengungkapkan tingkat partisipasi vaksinasi di sekolahnya masih sangat kurang dimana hanya mencapai sekitar 37,1% itu juga beriringan dengan vaksinasi di desa.

“Karena di lingkungan desa juga masih menganggap vaksini adalah suatu hal yang berbahaya dan kami sudah melaksanakan sosialisasi sedangkan vaksinasi masih berjalan sangat lambat,” bebernya.

Diharapkannya setelah adanya sosialisasi ini lebih bisa lagi memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama orang tua siswa.

“Semoga nantinya tingkat partisipasi vaksinasi di sekolah bisa lebih meningkat,” tukasnya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *