Komisi I Berharap Kalsel Bisa Tiru Kerja Sama Surabaya dengan China dan Jepang

Teks Foto : Komisi I DPRD Kalsel saat kunjungan kerja ke Biro Hukum dan Kerja Sama Pemerintah Kota Surabaya terkait pelaksanaan kerja sama luar negeri, Selasa (30/7). (Ist)

Surabaya,
, wartaberitaindonesia.com – Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Biro Pemerintahan Provinsi Kalsel melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Biro Hukum dan Kerja Sama Pemerintah Kota Surabaya dalam rangka studi komparasi terkait pelaksanaan kerja sama luar negeri, Selasa (30/7).

Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Hj. Rachmah Norlias menyampaikan
beberapa hal yang didapatkan di Pemko Surabaya, di antaranya 10 Memorandum of Understanding (MoU) yang telah dilaksanakan di beberapa negara dan pemerintah seperti Jepang, Taiwan dan Liverpool Inggris.

Bacaan Lainnya

Namun kerja sama dengan Busan China dan Jepang yang menjadi perhatian Hj. Rachmah karena mereka menekankan ke pendidikan karakter kurikulum dan pendidikan budaya dimana mereka mengirim guru-guru sekolah untuk magang di daerah Busan selama satu bulan.

“Mereka mengirim guru-guru sekolah untuk magang di daerah Busan China selama satu bulan, kita berharap Kalsel bisa meniru hal ini,” katanya di sela kunker.

Kemudian bentuk kerjasama dengan Jepang untuk jangka panjang seperti pengomposan sampah rumahan dengan mengoptimalkan peralatan modern.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Sama Djoenedie Dodiek S menuturkan metode takakura pengomposan dapat dilakukan secara mandiri, metodenya sangat sederhana bisa diterapkan skala rumah tangga baik di wilayah perkotaan yang terkendala persoalan lahan.

Caranya adalah memasukkan sampah rumah tangga ke dalam keranjang khusus selama beberapa waktu. Bahan yang digunakan adalah keranjang bisa terbuat dari plastik, bambu, atau bahan lain yang dindingnya berlubang untuk sirkulasi udara. Kemudian kardus besarnya sesuai dengan besar keranjang.

“Kardus ini berfungsi sebagai tempat proses pengomposan dan juga untuk menjaga kelembaban, bahan lainnya sekam, dedak dan bio starter atau bakteri pengurai,” jelasnya

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *