Pemerintah Terus Lakukan Terobosan Atasi Tingkat Kemiskinan

Teks foto Anggota Komisi IX DPR RI, Hj Mariana. (Ist)

Banjarmasin, wartaberitaindonesia.com – Anggota Komisi IX DPR RI, Hj Mariana, S.AB, MM mengatakan pemerintah saat ini terus melakukan beberapa terobosan dan strategi untuk mengatasi tingkat kemiskinan masyarakat.

 

Bacaan Lainnya

“Angka pengangguran di Indonesia hingga Februari 2024 lalu mencapai 7,2 juta dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,8%,” sebutnya, belum lama ini di Banjarmasin.

 

Hal ini menurutnya, menjadi persoalan krusial sehingga diperlukan solusi tepat dan efektif terlebih masyarakat dihadapkan pada situasi resesi ekonomi di akhir tahun 2024 hingga menjelang 2025.

 

“Setidaknya angka kemiskinan hingga potensi peningkatannya bisa diminimalisir di antaranya melihat peluang kerja dan inovasi usaha mandiri,” harapnya.

 

Ia menambahkan melihat data statistik nasional kemiskinan hingga Maret 2024 persentase nasional 9,03%, angka tersebut cenderung turun 0,33% dibandingkan Maret 2023 lalu atau year on year.

 

Perbandingan tersebut jika dilihat penduduk miskin di perkotaan hingga Maret 2024 menyentuh angka 7,09% dan di pedesaan 12,79%.

 

“Dari aspirasi dan keinginan rakyat telah kami sampaikan ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kementerian Tenaga Kerja,”

ujarnya.

 

Fakta di lapangan ada masyarakat menetap tinggal dekat dengan areal pertambangan bekerja di sana, namun ketika tidak produksi lagi para pekerja ini menganggur.

 

“Mereka ini mau mencari peluang kerja baru namun tidak ditunjang dengan keahlian,” ungkapnya.

 

Anggota DPR RI Dapil Kalsel 2 ini menyampaikan untuk lulusan sarjana saja hingga bergelar Doktor ada 450 ribu orang yang sekarang kesulitan melihat peluang kerja, Namun demikian dia tetap optimis perekonomian nasional membaik.

 

“Oleh karena itu opsi yang kami tawarkan adalah memperbanyak pembangunan fisik disertai tenaga ahli mumpuni untuk ditempatkan di Balai Latihan Kerja (BLK), seperti misalnya ahli servis elektronik, HP, menjahit, membuat kreasi inovasi kuliner, menjahit hingga permodalan,” jelasnya.

 

Kemudian lanjutnya membantu teknis pemasaran mereka, misalnya era digitalisasi dan semua market masyarakat bergeser melalui penjualan online ini harus diikuti.

 

“Idealnya penyerapan tenaga kerja itu seimbang dengan keperluan angkatan kerja setiap tahunnya termasuk pembinaan hingga perhatian stakeholder terkait untuk para pelaku UMKM dan industri rumahan,” tukasnya.

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *