Marabahan, wartaberitaindonesia.com – Progres proyek infrastruktur Kuripan – Tabukan – Bakumpai – Marabahan (Kutabamara) Kabupaten Barito Kuala (Batola) telah mendekati 100 persen, sejumlah kawasan di wilayah tersebut sudah bisa dicapai menggunakan transportasi darat hingga Rimbun Tulang yang merupakan salah satu desa di ujung Batola.
Hal tersebut dibuktikan langsung oleh Bupati Batola Hj. Noormiliyani bersama Wakil Bupati H. Rahmadian Noor dan Sekretaris Daerha Zulkipli Yadi Noor saat meninjau proyek infrastruktur yang akhirnya bisa mencapai Kantor Kecamatan Kuripan di Desa Rimbun Tulang menggunakan mobil, Selasa (1/10).
Sebelumnya, satu-satunya akses menuju sebagian besar desa di Kuripan hanya bisa menggunakan transportasi air.
Tentunya hal ini menjadi kado tersendiri bagi Hj Noormiliyani AS, menjelang akhir kepemimpinannya bersama Wabup H Rahmadian Noor. Progres proyek infrastruktur tersebut terlaksana sesuai target.
“Terima kasih kepada Sekretaris Daerah (Sekda) dan Dinas PUPR Batola, serta semua stakeholder yang telah bekerja keras. Akhirnya saya bisa sampai di Kantor Kecamatan Kuripan menggunakan mobil,” papar orang nomor satu di Batola ini seusai memonitoring progres Kutabamara.
“Awalnya saya tidak dapat membayangkan pengalaman ini, mengingat beban ekonomi yang ditimbulkan pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir,” imbuh mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini.
Ketersediaan jalan tersebut mempermudah akses warga sejumlah desa di Kuripan menuju Marabahan dan sekitarnya. Mereka tak lagi tergantung speed boat atau transportasi air lain.
“Walaupun belum sempurna, setidaknya inilah hasil kerja keras semua pihak. Terlebih Sekda dan PUPR Batola berkomitmen melanjutkan pembangunan Kutabamara, meski kami tak menjabat lagi mulai 4 November 2022,” tutur Bupati.
Kepala Dinas PUPR Batola, Saberi Thanoor menjelaskan Kutabamara sendiri meliputi peningkatan maupun perbaikan jalan sepanjang 71 kilometer, serta tidak kurang dari 80 jembatan.
Disebutkannya terdapat tiga segmen dalam proyek Kutabamara. Segmen pertama adalah pelebaran jalan Marabahan-Tabukan Raya sepanjang 21 kilometer dan perbaikan 24 jembatan.
Kemudian segmen kedua berupa peningkatan struktur jalan tanah setempat menjadi pengerasan, terentang mulai Kilometer 10 Desa Antar Raya-Rimbun Tulang sejauh 35 kilometer, serta perbaikan 28 jembatan.
Sedangkan segmen ketiga dengan pekerjaan peningkatan struktur jalan tanah setempat menjadi jalan biasa, berada di Tabukan Raya-Muara Pulau dengan panjang jalan 11 kilometer dan 28 jembatan.
“Masih tersisa 5,4 kilometer dan 13 jembatan yang akan dikerjakan dalam tahun anggaran 2023, baik menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK),” terangnya.
Khusus tahun anggaran 2022, di antaranya dilakukan penanganan 10 jembatan dan penanganan jalan sepanjang 19,6 kilometer, “Alhamdulillah pekerjaan di segmen ketiga sudah selesai,” jelas Saberi.
Sementara di segmen dua, digelontorkan anggaran senilai Rp11 miliar peningkatan struktur jalan dari tanah setempat menjadi jalan biasa.
“Pekerjaan di segmen dua ini meliputi perbaikan jalan di Desa Balukung, serta melanjutkan pekerjaan dari Desa Kuripan menuju Rimbun Tulang,” pungkas Saberi.