Kotabaru, wartaberitaindonesia.com – Akibat cuaca ekstrem beberapa pekan terakhir ditambah intensitas curah hujan yang cukup tinggi disertai angin kencang, berpengaruh terhadap aktivitas nelayan pesisir di Kotabaru.
Kondisi itu tentu saja hasil tangkap ikan para nelayan mengalami penurunan dan
pengaruhnya cukup terasa bagi masyarakat karena minimnya pasokan di pasaran.
“Memang harga ikan masih fluktuatif namun kenaikan cukup terasa berkisar Rp5 ribu sampai 10 ribu per kilogram,” kata Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Adrizal, Senin (09/12)
Menurutnya, situasi angin kencang berimbas tingginya gelombang air laut di perairan Kotabaru, dampaknya tidak bisa dipungkiri, pasokan ikan mulai berkurang karena terbatasnya para nelayan melaut, tidak seperti bulan-bulan sebelumnya mengingat keadaan alam kurang bersahabat.
“Resiko nyawa nelayan itu paling utama sehingga di jam-jam tertentu saja bisa melaut,” ujar politisi PAN ini.
Dia menghimbau kepada masyarakat bisa menyiasati dengan mengonsumsi ikan sungai jika ikan laut harganya sulit terjangkau.
“Kami mengajak masyarakat senantiasa berdoa dan berserah diri agar banua kita diselamatkan dari bencana serta marabahaya mengingat dipenghujung tahun 2024 ini cuaca cukup ekstrem,” tuturnya.