Matnor Ali Dorong Pedagang Pasar Tradisional Beradaptasi di Era Digital

Teks foto: Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum Daerah Pasar Banjarmasin, Matnor Ali. F. (Ist)

Banjarmasin, wartaberitaindonesia.com – Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Banjarmasin, Matnor Ali. F, dorong pedagang pasar tradisional untuk beradaptasi dengan kebutuhan konsumen di era digital.

 

Bacaan Lainnya

Menurutnya, keberhasilan pedagang tidak hanya diukur dari transaksi sesaat, tetapi juga dari kepuasan serta loyalitas pelanggan jangka panjang.

 

“Pasar yang baik adalah pasar yang mampu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, sekaligus menciptakan hubungan jangka panjang dengan mereka,” ujar Matnor Ali saat ditemui di Banjarmasin, Rabu (15/10).

 

Matnor menjelaskan, pengelolaan pasar harus mengedepankan dua faktor utama. Pertama, kenyamanan pedagang melalui tata kelola yang baik. Kedua, kenyamanan pembeli lewat pelayanan prima, kebersihan, serta keamanan lingkungan pasar.

 

Kehadiran Perumda Pasar Banjarmasin di tengah pedagang memberikan pedagang lebih nyaman berdagang dan memberikan kenyamanan bagi calon pembeli, kerena pembeli adalah raja dan pedagang bisa lebih

eksis di era digitalisasi saat ini.

 

Dalam menghadapi era digitalisasi, Dewan Pengawas mendorong Direksi Perumda Pasar agar terus melakukan inovasi. Salah satu Inovasi fasilitas yang telah disiapkan oleh Perumda Pasar adalah studio live selling, yang bisa dimanfaatkan pedagang untuk memasarkan dagangan secara online.

 

“Silakan para pedagang datang ke Perumda pasar dan bisa pasarkan dagangannya lewat online yang disediakan oleh Perumda Pasar Banjarmasin,” pintanya.

 

Matnor menegaskan, jika pedagang tidak mengikuti tren digital, maka mereka berisiko ditinggalkan konsumen.

 

“Sekarang konsumen ingin barang bisa diantar, transaksi mudah lewat gadget, serta pelayanan ramah, cepat, dan tepat waktu,” ujarnya.

 

Selain itu, pedagang juga didorong aktif meminta ulasan pelanggan sebagai bahan evaluasi. Menurut Matnor, kejujuran, keramahan, dan ketepatan waktu menjadi modal utama dalam mempertahankan kepercayaan konsumen.

 

“Jangan hanya mengejar untung cepat, tetapi bangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan,” tambahnya.

 

Dengan penerapan strategi modern, Matnor berharap pasar tradisional tetap mampu bersaing dengan toko modern maupun platform belanja online, sehingga tetap menjadi pilihan utama masyarakat.

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *