Sejumlah Ruas Jalan Mengalami Longsor Akibat Pengerukan Sungai

Salah satu titik ruas jalan yang longsor akibat pengerukan sungai di Batola.(ist)Ibrahim(wartaberitaindonesia.com)

Marabahan, wartaberitaindonesia.com– Sejumlah ruas jalan milik aset Kabupaten Barito Kuala (Batola), mengalami longsor akibat adanya pengerukan sungai oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan 3.

Sudah satu pekan terakhir ini salah satu ruas jalan yang longsor itu dikeluhkan warga Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Alalak, diduga akibat pengerukan sungai, Jum’at (02/09).

Bacaan Lainnya

Menurut warga Desa Tanjung Harapan, ruas jalan longsor tersebut akibat adanya akivitas penggalian sungai oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan 3 pada bulan Juli dan Agustus kemarin untuk mengantisivasi terjadinya banjir tahunan di wilayah Kabupaten Botola tepatnya di wilayah Kecamatan Mandastana dan Kecamatan Alalak.

Penggalian sungai di wilayah Desa Tanjung Harapan dan Desa Belandean tersebut, bertujuan agar bisa memperlancar pembuangan air langsung ke sungai Barito jika terjadi banjir tahunan, dan juga memperlancar pengairan lahan pertanian dan bisa membantu meningkatkan hasil pertanian.

Namun ternyata penggalian sungai di daerah rawan terjadinya banjir itu berdampak pada ruas jalan utama di Desa Tanjung Harapan, yang semakin hari kondisi ruas jalan menyempit akibat longsor.

Hal serupa juga dialami ruas jalan di Ray 3 wilayah Kelurahan Handil Bakti Kecamatan Alalak, ruas jalan sudah nampak mulai mengalami longsor.

Longsornya ruas jalan milik aset Kabupaten Batola ini, akibat adanya pengerukan sungai wilayah Desa Puntik Luar, Kecamatan Mandastana, yang mana berada tepat berbatasan dengan wilayah dengan Kelurahan Handil Bakti Kecamatan Alalak.

Kepala proyek, Muhkriansyah mengatakan, adanya ruas jalan yang mengalami longsor tersebut, akan segera dilakukan penanganan atau perbaikan.

“Namun terlebih dahulu pihaknya akan mengadakan koordinasi terlebih dahulu kepada sejumlah pihak terkait, mengenai tindak lanjut dalam menangani dampak pengerukan sungai tersebut”, jelasnya Muhkriansyah.

Sementara itu warga Desa Tanjung Harapan, Suriani mengharapkan kerusakan ruas jalan poros utama di Desa Tanjung Harapan, yang mengalami longsor segera dilakukan perbaikan sebelum menimbulkan korban jiwa.

Adapun ruas jalan di Desa Tanjung Harapan sewaktu dilaporkan pihak Balai Wilayah Sungai Wilayah 3, ada terdapat 13 titik ruas jalan mengalami longsor dan kini ada penambahan lagi.

“Untuk panjang ruas jalan longsor sudah mencapai diperkirakan 250 meter lebih,” pungkasnya.

 

Sport.kalselpos.com

kalselpos.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *