Banjarmasin, wartaberitaindonesia.com – Ketua YLK Kalimantan Selatan (Kalsel), Dr. Akhmad Murjani meminta kepada Direksi PT. AM Banjarmasin agar mempertimbangkan pembebasan tagihan rekening air bukan berjalan, bagi pelanggan yang tidak mendapatkan suplai air bersih selama musim kemarau, disertai hujan tidak turun berdampak intruksi air laut yang semakin tinggi, apalagi pihak management telah membuat pengumuman kemungkinan adanya penurunan hingga penghentian distribusi air di beberapa wilayah
“Ya, sudah sepekan lebih pelanggan di Mantuil kesulitan air bersih, ini contoh saja mungkin bisa jadi bom waktu di daerah lain, “Kata Murjani kepada wartaberitaindonesia.com Rabu (13/9).
Menurutnya kopensasi penghapusan rekening ini bagian dari resiko perusahaan, artinya jangan orientasinya profit tanpa melihat aspek sosial yang dirasakan masyarakat, seharusnya jika potensi kemarau terjadi tiap tahun setidaknya bisa memikirkan mencari solusi efektif agar ancaman tingkat air garam sebagai air baku yang diolah saat ini tidak menjadi hambatan besar, sementara pelanggan menuntut air mengalir jernih dan layak mengalir hingga ke rumah kondisi real tersebut menjadi masalah internal manajemen PT. AM.
“Artinya pelanggan tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa meratapi begitu sulitnya untuk mendapatkan air bersih di maksud,” ujarnya.
Lebih lanjut Murjani mengharapkan manajemen berbenah agar lebih profesional dalam
meminit pendistribusian air bersih demi memenuhi kebutuhan pelanggan dan dia mengingatkan kembali kepada PT. AM Banjarmasin jauh-jauh hari bisa memetakan sebagai bentuk antisifasi sebelum terjadi seperti sekarang yang terpenting solusinya, meski untuk jangka pendek telah dilakukan yakni pembagian air bersih melalui tangki namun belum mengakomodir kebutuhan pelanggan.
“Air tangki harus ditambah jika belum memenuhi permintaan pelanggan terdampak tersebut, ” tukasnya.