Yogyakarta, wartaberitaindonesia.com – Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalsel melakukan studi komparasi ke DKP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Kita ingin mendalami tentang pengelolaan retribusi sektor kelautan dan perikanan di DKP Daerah Istimewa Yogyakarta ini,” kata Ketua Komisi II Imam Suprastowo kepada
wartaberitaindonesia.com didampingi anggota lainnya serta Kepala DKP Kalsel Rusdi Hartono, Rabu (28/09).
Menurutnya selama ini memang DIY termasuk daerah penghasil maupun memiliki potensi sangat tinggi di sektor perikanan sehingga wajar Kalsel menjadikan Yogyakarta sebagai rujukan.
“Semoga dari DIY menjadi bekal untuk mengembangkan potensi kelautan di banua. Apalagi Yogyakarta sudah memiliki budidaya udang, ikan mas dan nila. Itu tentu juga akan kita lakukan di Kalsel,” terangnya.
Ia menambahkan Kalsel sendiri memiliki banyak potensi hanya saja belum tergarap. Oleh karenanya studi komparasi bersama rombongan bertujuan menggali berbagai potensi hasil tangkapan laut yang bisa dikembangkan di Kalsel karena orientasinya jelas demi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Perihal dangkalnya pantai-pantai yang ada di Kalsel menurut Imam diperlukan terobosan atau inovasi guna memaksimalkan potensi pantainya.
“DIY sendiri ada retribusi pelayanan kepelabuhanan di PPP Sadeng, di antaranya ada jasa tambat, jasa labuh, jasa pass masuk, penggunaan tempat terbuka, penggunaan tempat tertutup, air bersih dan penggunaan cold storage,” ungkapnya.
Kemudian lanjut Imam retribusi penjualan produksi usaha daerah di Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya Cangkringan, berupa unit kerja budidaya air tawar, unit kerja budidaya air payau, dan budi daya air laut.
Sementara itu Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Hery Sulistio Hermawan menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Komisi II DPRD Provinsi Kalsel.
“Semoga hasil pertemuan kali ini membangun
silaturahmi dan sekaligus pengembangan potensi wilayah masing-masing,” tuturnya.