Banjarmasin, wartaberitaindonesia.com – Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Banjarbakula merupakan salah satu potensi untuk meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi kepada awak media di sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) penting untuk (Bappeda) Kalsel, Selasa (14/6).
“Ternyata potensinya luar biasa, sinergi DLH dan Bappeda untuk perencanaan ke depan telah ditelaah dan hasilnya potensi-potensi untuk PAD luar biasa,” ungkapnya.
Oleh karena itu harapnya, paparan program kerja dari DLH dan Bappeda penting untuk didukung serta diapresiasi positif, sebab jika tata kelola ini berjalan dengan managemen yang profesional maka ke depan proteksi sumber PAD bisa didapat.
Sebagai langkah awal support suntikan modal oleh pemerintah daerah untuk membangun sarana dan prasarana penunjang lainnya sangat diperlukan karena hasil hitung-hitungan maupun kajian ternyata bisa menjadi profit bagi banua.
“Selanjutnya tinggal apakah ini menjadi skala prioritas untuk dilaksanakan. Nanti kita bicarakan kembali semoga hal ini mendapat apresiasi,” tukasnya.
Sementara itu Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor menuturkan terkait status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) TPA Banjarbakula ini pihaknya bersama Komisi II DPRD Kalsel sudah selaras dengan pola pikir yang dibangun, yaitu menjadikan BLUD TPA Banjarbakula menjadi betul-betul produktif serta menghasilkan.
“Bahkan bicara potensinya jika program kerja tersebut berjalan, daerah bisa menghasilkan PAD sekitar Rp3 milyar per tahun,” tandasnya.