Tabalong, wartaberitaindonesia.com – Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel, Firman Yusi berharap pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap stunting bisa jauh lebih baik, diantaranya dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara menyeluruh serta komprehensif hingga ke tingkat paling bawah.
“Hal krusial stunting pada anak terjadi ketika pertumbuhan fisik mereka terhambat sehingga berdampak buruk pada perkembangan otak hingga kemampuan belajar,” kata Firman disela-sela monitoring ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Jumat (08/12).
“Dalam jangka panjang berpengaruhnya produktivitas di masa depan termasuk derajat kesehatan di masa akan datang,” tambahnya.
Diungkapkannya melihat progres dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong hingga ke tingkat puskesmas di desa-desa program bantuan tingkat Provinsi Kalsel dipastikan sampai dan tepat sasaran apa saja yang diperlukan bagi penderita stunting ini dengan harapan berat badan sampai kesehatan fisik jauh lebih sehat.
Terkait pemberian telur tersebut sudah tepat meski perlu evaluasi agar nantinya distribusi bisa lebih cepat karena komoditi satu ini tidak mampu bertahan lama.
“Telur ini lauk yang tidak bertahan lama, jikapun bisa tentu kualitasnya semakin menurun,” ujarnya.
Disebutkan, untuk data stunting di banua sejak 2022 hingga 2023 mengalami penurunan dari 30% jadi 24%, setidaknya ada progres positif dan menjadi angin segara agar tsemua pihak semangat serta termotivasi memerangi stunting tersebut. Oleh karenanya di 2024 untuk mencapai 14% masih 10% lagi, artinya segenap kekuatan sesegeranya dikerahkan.
“Kita harus kejar angka prevalensi jauh di bawah angka rata-rata nasional yaitu 14%,” harapnya.